Wednesday 4 November 2015
Berlangganan

Kisah pemulung yang menemukan Emas,Ponsel, sampai uang jutaan rupiah di bantargebang


Dikutip dari Tribun lampung, di beritakan bahwa akan ada isu penghadangan truk sampah dari Jakarta menuju bantargebang di bekasi, Para pemulung juga mengalami ke khawatiran ,mereka khawatir bahwa penghasilan mereka selama memulung akan berkurang karena dihadangnya truk sampah dari Jakarta, Yang padahal sampah dari Jakarta merupakan sampah yang terbaik, tidak jarang dari pemulung menbisakan barang-barang berharga dari sana.
    
Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi, tak hanya menjadi tumpuan warga bagi membuang sampah. Lokasi berikut juga seolah menjadi lumbung emas bagi sebagian kalangan.

Sebut saja Sono (44), seorang pemulung yang biasa mengais rezeki dari Bantargebang. Ia mengaku bisa memperoleh penghasilan hingga Rp 100.000 per hari dengan memulung sampah.

"Ya, sehari, jika bisa sepuluh karung. Sehari ada-lah Rp 100.000 penghasilan di tangan, buat menuhin kebutuhan sehari-hari," kata Sono yang ditemui di Bantargebang.

Pria asal Cilacap ini mengaku sudah melakoni pekerjaan pemulung selama lebih kurang enam bulan. Mulanya, Sono diajak kawannya bagi menjadi pemulung di Jakarta.

Dalam enam bulan menjadi pemulung, Sono mengaku pernah menemukan barang berharga. Bagaikan kejatuhan durian, Sono pernah menemukan perhiasan, seperti emas dan perak, hingga ponsel.

Bukan hanya Sono, ia mengatakan bahwa kawannya juga pernah menemukan barang berharga berupa uang Rp 9 juta. "Dia sumbangin ke anak yatim. Yang nemunya paling bisa Rp 2 juta, sisanya buat sumbangan," tutur Sono.

Terkait penghadangan truk sampah DKI Jakarta ke Bantargebang, Sono mengaku khawatir. Ia khawatir penghasilannya berkurang jika sampah dari Jakarta tak lagi datang ke Bantargebang.


"jika ini tutup karena Jakarta kebanjiran, sudah. jika pembuangannya lancar, yang mungut banyak di sini. Di sini mah yang mungut ada saja. Jadi, penginnya sampah datang saja, lancar," ucap Sono.