Friday 27 November 2015
Berlangganan

Video ISIS Olok-olok Amerika Serikat dan para sekutunya.


Video terbaru yang konon dirilis kelompok militan ISIS pada Selasa 24 November menampilkan 60 bendera negara sekutu Amerika Serikat yang menentang misi jihad mereka. Video propaganda yang berjudul ‘No Respite’ atau Tidak Tangguh itu dibuat dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Inggris, Prancis, Rusia, dan Turki.

ISIS coba mencemooh pemerintahan Presiden Barrack Obama dan ke-59 negara lain yang disebut sebagai “Koalisi Iblis” dengan ejekan: “Bring it on” atau Ayo.

Salah satu rekaman yang dibuat dalam bahasa Inggris ditujukan bagi AS. Dalam videonya itu, ISIS mengolok-olok taktik militer AS yang tidak tangguh (sesuai judulnya) dalam membombardir mereka di wilayah kekuasaannya selama ini.

Mereka juga menyoroti ketegangan rasial di AS yang disebabkan teror ISIS di berbagai negara, terakhir yang terjadi di Prancis dan Tunisia. Teror itu sudah memicu kembali timbulnya Islamophobia di Negeri Adidaya berikut.

“Amerika, kau mengklaim sebagai pasukan terkuat dalam sejarah. Kau mungkin menang dalam jumlah dan persenjataan, tetapi tentaramu lemah kemauan dan keteguhan hati, mereka masih takut jika mengingat kekalahan mereka di Afghanistan dan Irak. Mereka kembali sebagai mayat hidup dan banyak dari mereka yang berakhir bunuh diri. Lebih dari 6.500 dari mereka yang bunuh diri setiap tahunnya,” kata pengisi suara dalam video berikut, yang dikenali beraksen Amerika.

Ketidaktangguhan AS, menurutnya, berbanding terbalik dengan kiprah ISIS yang sesemakin mendunia. Dengan nama kejayaan "khilafah", ISIS hendak menunjukkan kepada dunia melalui informasi geografis bahwa organisasi itu sudah memperluas kekuasaannya hingga seukuran Inggris, yang sama dengan delapan kali ukuran Belgia, atau 30 kali lebih besar dari Qatar.

Kelompok militan pecahan Al Qaeda itu juga mengomentari Perjanjian Sykes-Picot, atau lebih dikenal Perjanjian Asia Kecil, yang menyepakati pembagian daerah kekuasaan Arab di bawah Kerajaan Ottoman (sekarang dikenal sebagai negara Timur Tengah) yang kalah sesudah Perang Dunia I.

"Koalisi setanmu dengan Iran, Turki, dan Rusia-lah yang sebenarnya membuat keributan. Sebab hanya para kafirlah yang akan bersekutu denganmu bagi melawan kebenaran. Jadi, ayo bawa saja-semuanya. Pertambahan jumlah kalian hanya akan sesemakin meningkatkan iman kami,” tutup ISIS dalam video itu, seperti dikutip dari Independent, Kamis (26/11/2015).